Memilih Kemasan Penyimpanan ASI Yang Baik

bukan botol penyimpan asi dan susu
ASi sangat penting untuk pertumbuhan anak. Oleh karenanya bayi harus tetap mendapatkan asi walaupun si ibu menyusui seorang yang sibuk (wanita karir). Saat ini ada beberapa kantor yang menyediakan ruangan khusus untuk ibu menyusui tapi masih banyak juga kantor yang tidak memiliki fasilitas ini. Sebagai solusinya Ibu dapat memerah ASI dan menyimpannya dengan kemasan yang baik.

Pada dasarnya ASI tahan lama jika disimpan di lemari pendingin dengan menggunakan kemasan yang tepat. Ada beberapa jenis bahan pembuat kemasan penyimpan asi yang beredar di pasaran saat ini; plastik lentur, plastik keras, stainlessteel, dan kaca. Dari semua bahan tersebut kaca merupakan bahan yang paling aman dari kontaminasi tapi paling sulit berkaitan dengan transportasi dan penyimpanannya di lemari pendingin karena bahan kaca rentan dengan pecah.

Kemasan penyimpan ASI yang paling banyak dan mudah ditemukan di pasaran adalah kemasan berbahan plastik. Khusus untuk bahan yang satu ini perlu ketelitian dalam memilih. Setiap kemasan makanan berbahan plastik wajib mencantumkan kode jenis plastik yang digunakan, kode-kode tersebut memiliki arti yang berbeda-beda, ada kode yang berarti dapat digunakan berulang, ada juga yang hanya dapat digunakan sekali saja. Untuk jelasnya berikut arti dari kode/ symbol (type) plastik pada kemasan penyimpan makanan:

  1. PET atau PETE (Polyethylene Etilen Terephalate): symbol segitiga berpanah dengan angka satu di tegah, plastik jenis ini hanya dianjurkan untuk sekali pemakaian contoh kemasan air mineral.
  2. HDPE (High Density Polyethylene) segitiga berpanah dengan angka 2 di tengah, tahan tehadap suhu tinggi, tapi juga dianjurkan hanya sekali pakai.
  3. PVC (Polyvinyl Chloride) symbol segitiga atau lingkaran dengan angka 3 ditengah, tidak baik digunakan untuk menyimpan bahan makanan, apalagi ASI.
  4. LDPE (Low Density Polyethylene) logo segitiga daur ulang atau lingkaran dengan angka 4 di tengahnya. Baik digunakan untuk menyimpan bahan makanan secara berulang.
  5. PP (polypropylene) angka 5, merupakan bahan plastik terbaik untuk kemasan makanan dan minuman begitu juga sebagai penyimpanan ASI dan makanan bayi.
  6. PS (Polystyrene) kode angka 6, tidak baik untuk menyimpan makanan dan sulit didaur ulang.


Sebenanya masih ada beberapa system pensymbolan jenis plastik kemasan, tapi pada intinya yang paling aman dan nyaman adalah dengan symbol angka 5 ditengahnya (PP (polypropylene)). Untuk itu carilah kemasan untuk ASI dengan bahan yang terbaik.

Kemasan yang terbuat dari stailessteel atau juga cukup baik untuk penyimpanan ASI, sedangkan logam lain seperti besi tembaha dan lain sangat tidak dianjurkan untuk penyimpanan Air Susu Ibu, mungin karena dapat bereaksi kali ya.

Dari semua bahan di atas memang bahan yang paling aman adalah kemasan yang terbuat dari kaca, namun produk kemasan penyimpan ASI dari kaca sangat jarang kita temukan di pasaran. Mungkin karena kurang disukai kali ya. Itulah sedikit tentang memilih kemasan penyimpanan ASI yang baik, semoga bermanfaat.

Tradisi: Meningkatkan Produksi ASI

ASI begitu penting dalam pertumbuhan bayi, hampir semua literature ilmiah, Agama dan tradisi membenarkan ini. Program pemerintah ASI eksklusif hingga usia 6 bulan pastinya sudah berdasarkan berbagai penelitian. Agama juga menganjurkan ASI hingga usia bayi 2 tahun. NAmun demikian masih banyak kita temui ibu-ibu muda yang tidak menyadari hal ini, dengan berbagai alasan; kesibukan, kecantikan dan kurangnya produksi ASI.

Alasan kesibukan tidaklah bisa dibenarkan sebagai hambatan bagi bayi dalam mendapatkan ASI (minimal hingga usia 6 bulan), sebab saat ini sudah banyak alat penyimpanan ASI. “Kecantika”, Hallow… ibu muda, anda tidak pernah dianggap suami anda seksi jika tidak mampu mengurus si bayi (catat itu), apalagi meninggalkan kewajiban menyusui si kecil hanya karena alasan kecantikan.

Alasan kurangnya ASI mungkin masih bisa ditolerir, memang banyak ibu-ibu yang terpaksa memberi anaknya susu tambahan (formula) karena kurangnya produksi ASI. Untuk itu di kesempatan kali ini penulis berbagi tentang tradisi berupa makanan yang dipercaya mampu meningkatkan produksi Air Susu Ibu, berikut diantaranya:

Daun katuk:
gambar memperbanyak produksi asi
Sebenarnya di daerah saya tanaman ini sudah sangat umum dijadikan sebagai sayuran. Rasanya mirip daun ubi, sering diolah menjadi sayur santan selayaknya gulai daun ubi (daun ubi tumbuk). Kalau mengenai rasa, sepertinya lebih gurih daun katuk daripada daun ubi. Ternyata daun katuk ini dipercaya mampu meningkatkan produksi ASI secara signifikan. Sebagai penulis saya juga cukup mengamini hal ini, karena cukup logis kok… coba jawab ini; apa hewan produsen susu terbesar di bumi ini? jawabnya adalah sapid an hewan memamah biak lainnya, apa makanan pokok sapi? Jawabnya; ‘ rerumputan hijau/ hijauan makanan ternak (HMT)’. Intinya prosuksi susu pada dasarnya membutuhkan banyak hijauan :).

Jantung Pisang.


cara menambah produksi asi

Ini juga salah satu kuliner istimewa loh, kalau diolah dengan baik rasanya super sekali, apalagi kalau digulai dengan daging dan kacang hijau.. wow wuenak banget. Nah tenyata selain enak, sayuran jantung pisang ini juga dipercaya mampu meningkatkan produksi ASI loh. Malahan dari tetua yang sudah berpengalaman mengatakan “lebih cepat jantung pisang daripada daun katuk” dalam meningkatkan produksi ASI.

Hem… pilih yang mana ya? Kalau saya jawabnya pilih keduanya, agar ibu menyusui tidak merasa bosan. Dikonsumsi secara berselang, hari ini makan sayur daun katu, besok sayur jantung pisang.

Kalau kita konsultasikan dengan dokter anak mereka akan jawab, “banyak makan buah dan sayur ya bu, biar air ASI-nya banyak” gak percaya….? Coba aja datangi dokter kandungan, dokter anak atau bu bidan terdekat, dan tanya cara meningkatkan produksi ASI, pasti si dokter bakal bilang itu (banyak makan buah dan sayur). Semoga bermanfaat… salam buat si kecil

Cara Cara membuat bayi berhenti menyusu

Repot memang kalau anak masih menyusu hingga umur 2 tahun lebih, biasanya sangat sulit menghentikan bayi tersebut untuk menyusu pada ibunya terutama menjelang tidur malam. Mungkin banyak cara telah disampaikan oleh orang tua-tua di sekitar kita, tapi bisa jadi cara tersebut tidak berhasil. Kali ini blog si kecil ingin berbagi tentang cara menghentikan bayi menyusu (berhenti total), ditulis berdasarkan pengalaman baru-baru ini.
menghentikan bayi menyusui


1. Memisahkan si anak bayi beberapa hari dengan ibunya:
Maksudnya disini adalah menitipkan anak beberapa hari di rumah neneknya atau bisa juga di rumah family dekat lainnya. Cara ini bisa anda coba, namun saya sampaikan cara ini tidak berhasil untuk bayi kami, alasan utamanya karena si Ibu juga tak sanggup berpisah lama dengan si anak bayi. Dulu anak kami pernah tidak menyusu beberapa hari karena si Ibu ada perjalan dinas ke luar daerah, tapi sepulangnya si Ibu anak kembali menyusu.. jadi tips berhenti menyusu ini gagal.. gagal.. dan gagal..

2. Mengolesi mimi si Ibu dengan zat pahit alami.
Mungkin anda bertanya kenapa harus alami? Sebenarnya simpel aja, demi keamanan kesehatan anak bayi. Bisa saja diolesi dengan obat tapi obat kan memiliki efek samping, lagi pula si bayi tidak sedang sakit kenapa harus mencicipi obat-obatan. Zat alami yang paling cocok adalah Brotowali.. tanaman ini pahit luar biasa, jangankan bayi, orang dewasa saja kalau mencicipi getah tanaman ini bisa ngomel-ngomel sakin pahitnya. Cara mengolesnya juga mudah, cukup potong batang brotowali (tanaman menjalar), oleskan bekas potongan dan biarkan mongering. Ketika bayi minta mimi, beri aja seperti biasanya, dijamin si anak bakalan ngomel-ngomel juga (alias nagis)…

Redakan tangis si bayi dan jelaskan bahwa miminya memang sudah pahit karena dia sudah besar, kalau udah besar gak mimi lagi karena mini udah pahit. Anak umur 2 tahun keatas sudah mampu memahami ucapan kita terutama tentang sebuah rasa. Biasanya sejak saat itu juga bayi akan berhenti menyusu, bahkan kalau dipaksa menyusupun dia tidak akan mau lagi (nangis/ trauma rasa pahit). Cara yang kedua ini sukses 100% , karena si ibu tidak berpisah dengan anaknya, dan si bayi trauma rasa pahit.

Itulah dua cara untuk membuat bayi berhenti menyusu berdasarkan pengalaman, semoga bermanfaat… o iya brotowali bisa diganti dengan rimbang, pare, kulit biji mahoni dan tanaman pahit lainnya.

Menaikkan Berat Badan Bayi

Bayi gemuk identik dengan lucu, beda halnya dengan Ibu atau Bapak gemuk sama sekali tidak lucu. Penampilan temok belum tentu menandakan sehat begitu juga dengan terlihat kurus. Boleh-boleh saja kita menginginkan bayi terlihat gemuk, meningkatkan berat badan bayi bukan sesuatu yang salah, asal masih dalam batasan normal. Berat badan bayi normal harus tetap menjadi acuan dalam mendampingi pertumbuhan mereka, oleh karena itu baca buku posyandu dan tandai peningkatan berat badan mereka dari waktu ke waktu. Pada grafik di buku posyandu tersebut ada area kuning, hijau muda dan hijau tua. Area kuning berarti bayi terlalu kurus, area hijau muda bayi dalam batas normal, dan berat badan berada di area hijau tua paling atas berarti anak terlalu gemuk.